Kisah Bersama Babysitter

Kisah Bersama Babysitter

0 0
Read Time:9 Minute, 30 Second

Kisah Bersama Babysitter – Kali ini CeritaNakal diberi cerita dari narasumber yang bikin kita agak termurung di ending cerita karena…. daripada penasaran mending kita cerita dari awal aja, simak CeritaNakal kali ini.

Malam telah larut dan waktu telah menunjukan pukul 9 malam, Dari siang tadi kakakku bersama suaminya menghadiri pertemuan sebuah Event Kantor mereka dan diteruskan dengan pertemuan khusus para karyawan. Untuk menghilangkan rasa bosan, aku mencoba membuka google dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs porno yang tiba-tiba muncul. Biasanya aku langsung tutup karena aku enggak enak dengan kakakku, tetapi malam ini mereka tidak ada dirumah, hanya bersama dengan seorang babysitter cantik keponakanku, namanya Indah baru berumur 20 tahun dan berasal dari daerah Jawa Timur. Memang agak sedikit kampungan, tetapi kalau aku perhatikan lagi Indah memiliki body yang lumayan proposional dengan wajah yang oke.

Kami biasa mengobrolkan acara tv atau terkadang Ndah (panggilan Indah sehari-hari) aku ajari dia memakai internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini tiba-tiba keinginanku untuk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Indah keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sudah berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer.

“Apa enggak malu ya mereka..?” tanya Indah yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dengan yang “normal”. Dengan berusaha tenang, aku minta Indah mengulangi pertanyaannya.

“Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buka, emangnya mereka enggak malu kalau dilihat orang?”
Memang Indah sangat lugu kalau soal beginian. Dengan santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku.

“Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit.”

Melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dengan posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal payudaranya, sudah sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untuk tidur dengan Indah. Aku tersentak kaget saat Indah si babysitter cantik bertanya soal foto dimana seorang cowok sedang menjilati vagina cewek.

“Apa gak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis?”.
Dengan otakku yang sudah kotor mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dengan baik mumpung saat ini sedang berduaan dengan Indah.

“Gini, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan?” tanyaku pada Indah sambil membuka foto-foto yang lebih hot lagi.

“Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sudah pernah, aku takut kalau nanti hamil”.

“Kalau cuma kayak begitu gak bakal bikin hamil, gimana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan gak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu gak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana?”

Dan Indah cuma diam sambil lihatin wajahku karena kaget ucapan dari mulutku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sudah lama tapi karena posisi dia hanya babysitter yang membuatnya ga pede.

“Benar ya.., janji?” pintanya dengan sedikit ragu.

Dan dengan wajah penuh semangat aku bersumpah untuk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untuk menepati janjiku. Aku langsung close bagian situs tadi dan mulai “melatih” Indah dengan diawali teknik berciuman yang sudah pernah dia rasakan dengan pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dengan ganas hingga tanpa terasa tanganku telah meremas payudara Indah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Indah menikmati semua cara yang aku berikan.

Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman kalau melakukannya disini, aku dan Indah pindah ke dalam kamar Indah, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tanganku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Indah telah bugil membuat libidoku tidak karuan.

Tanpa ada keluhan apapun Indah terus mendesah nikmat dan tangannya membimbing tangan kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dengan bibirku hingga terdengar jeritan kecil Indah. Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untuk bercinta sudah sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat.

Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dalamnya bersama hingga Indah sudah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untuk membuat Indah tidak merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Indah mendesah lebih keras lagi dan tangan kanannya meremas kaosku untuk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak.

Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat keindahan milik Indah. Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dengan halus agar Indah tidak merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dengan Indah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan Indah saat ini.

Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Indah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tangannya meremas kuat kasurnya. Dengan diiringi lenguhan panjang Indah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tidak beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dengan kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dengan kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dengan penisku yang dari awal masuk kamar sudah tegang.

“Indah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya” katanya dengan perlahan.

“Belum pernah aku merasakan hal kayak gini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa,” sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya.

“Ini yang disebut kenikmatan dan kamu baru merasakan sebagian. Indah gak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil,” sambil kubalas pelukannya.

Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dengan perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tangan Indah menyentuh penisku sehingga membuat penisku kembali menegang. Wajah Indah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Indah membalasnya dengan lebih panas lagi dan kini Indah terlihat lebih pede dalam mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dengan keras sehingga Indah mengerang kecil.

Kini bajuku dibuka oleh sepasang tangan yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sudah acak-acakan spreinya dan aku imbangi dengan melepas celana pendekku dan segera terlihat penis yang sudah tegang karena aku terbiasa tidak memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Indah malu dan menjadi sangat gelagapan saat tangannya aku bimbing memegang penisku dan setelah terbiasa dengan pemandangan ini aku membuat gaya 69 dengan Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri penisku.

Setelah beberapa lama aku bujuk untuk mengulumnya, akhirnya Indah mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dengan jilatan lidahku yang memburunya dengan ganas. Karena tidak kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Indah tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Indah si babysitter menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah.

Perlahan tanganku menuntun tangan kanan Indah untuk memegang penisku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok penisku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tangannya memelukku sambil telus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai melemas.

Vaginanya semakin basah dan perlahan penisku yang tidak terlalu besar mendesak masuk ke dalam vaginanya dan usahaku tidak begitu berhasil karena hanya bisa memasukkan kepala penisku. Perlahan aku mencoba lagi dan dengan inisiatif Indah yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tidak sia-sia. Dengan sedikit menjerit Indah mengeluh,

“Aduh.., sakit. Pelan-pelan dong” dengan terbata-bata dan lemah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saat seluruh penisku telah masuk semua, aku diam sejenak untuk merasakan hangatnya lubang vaginanya

Perlahan aku gerakkan penisku keluar-masuk vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan penisku hingga memasuki liang paling dalam. Berbagai rancauan yang aku dan Inda keluarkan untuk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sudah tidak terkendali lagi, sudah 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki penis hingga aku merasa seluruh kenikmatanku tegang.

Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Indah dan kedua tanganku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Indah yang lama ada dianganku.

Kami berdua tergolek lemas seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Indah dengan erat agar dia tidak galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya karena Indah tidak kuat berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dengan CD ku agar Indah tidak tahu kalau perawannya sudah aku bobol tanpa dia sadari.

Setelah kejadian itu kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Indah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tidak hamil yang membuatnya sangat pede. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Indah tidak menjadi babysitter cantik keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke kota lain.

Sekarang Indah menjadi pembantu di rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacarku tidak mau aku ajak bercinta. Saat lebaran seperti biasa Indah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dengan Indah dan bernama Lina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Indah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Lina yang lugu seperti Indah 2 tahun lalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dengan bercinta hampir 2 jam, Indah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya.

“Mas, aku sudah 2 tahun melayani Mas untuk membereskan urusan rumah dan juga memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini,” Indah terdiam sejenak.

“Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untuk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tidak hamil. Apa Mas mau menikahiku?”

Aku terkaget dan diam saat disodori pertanyaan yang tidak pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tidak tahu mau berkata apa dan akhirnya Indah meneruskan perkataannya.

“Indah tahu kalau Mas gak ada keinginan untuk menikahiku dan aku gak menuntut untuk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian denganku.” Indah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku.

“Tapi.., aku pengen lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tidak jauh dari desaku.” Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku.

Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sudah terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Indah ke terminal untuk kembali pulang ke desanya dan menikah dengan seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sudah tidak perawan.

Dan itulah ending cerita dari narasumber CeritaNakal, memang sangat disayangkan tapi mau bagaimana lagi mereka dipertemukan hanya untuk berzina bukan untuk menua bersama.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%